Asap berkumpul di dalam pabrik karena ventilasi tidak terbuka saat terjadi kebakaran? Ini adalah salah satu akibat jika Anda tidak mengintegrasikan fire alarm dengan sistem pabrik. Jika dibiarkan, Anda memberikan kesempatan kepada api untuk merusak hal yang lebih penting.
Melalui artikel ini, kami akan menjelaskan tentang pentingnya melakukan integrasi fire alarm dan sistem pabrik untuk meningkatkan respons ketika terjadi kebakaran sehingga penanganan bisa lebih cepat dilakukan.
Konsep “Sebab dan Akibat” dalam Fire Safety Modern
Ketika terjadi kebakaran, sistem fire safety harus bisa mendeteksinya melalui alat-alat yang bisa menandai keberadaannya. Misalnya seperti detektor asap yang akan memicu sistem lainnya saat mengendus adanya asap (tanda dari kebakaran).
Dari sinilah konsep sebab & akibat atau cause effect berasal. Sistem proteksi kebakaran harus bisa memastikan respons yang benar dan terstruktur setelah mendapat pemicu (trigger). Contohnya, detektor asap yang aktif harus memicu sistem lainnya misalnya fire alarm, sistem hydrant, atau sistem lainnya yang relevan.
Konsep ini bertujuan agar notifikasi terhadap kebakaran dapat segera diketahui sehingga penanganan bisa dilakukan dengan cepat, termasuk upaya pemadaman api dan evakuasi karyawan pabrik.
Setelah diketahui pasti terjadi kebakaran, langkah selanjutnya adalah memastikan sistem pabrik Anda dapat membantu menahan laju api. Inilah alasan cause effect tidak hanya berlaku pada sistem fire protection saja, melainkan perlu diaplikasikan juga dengan menghubungkan sistem fire alarm dengan sistem pabrik.
Manfaat Integrasi: Meminimalisasi Kerusakan dan Mempercepat Penanganan
Ketika sistem deteksi kebakaran terhubung dengan sistem pabrik, maka deteksi akan didapat sedini mungkin. Selain itu, pabrik Anda juga akan mendapat respons cepat yang membantu memperlambat api menyebar. Hal ini kemudian akan mempengaruhi dampak yang dihasilkan.
Yang pertama, adalah cepatnya penanganan kebakaran. Saat terjadi kebakaran, orang akan cenderung mengutamakan diri sendiri. Maka dari itu, bantuan penanganan awal dari sistem pabrik akan mengurangi beban karyawan untuk memikirkan cara memadamkan api dan fokus pada evakuasi.
Dengan skenario ini, maka risiko korban jiwa juga akan semakin kecil karena waktu kritis dapat dimanfaatkan untuk menyelamatkan diri. Selain itu, menghalang penyebaran api juga bermanfaat untuk mencegah kerusakan pada aset, produk, dan bangunan.
Ketika penanganan lebih cepat, kerusakan juga minim, maka hal ini juga mengurangi risiko kerugian finansial yang besar. Terakhir, Anda juga bisa terhindar dari risiko hukum atas kepatuhan terhadap standar keamanan karena Anda sudah memaksimalkan respons cepat untuk menangani kebakaran.
Contoh Integrasi Krusial Sistem Fire Alarm dan Pabrik
Berikut contoh nyata yang bisa dilakukan saat mengintegrasikan sistem fire alarm dengan sistem pabrik untuk memicu penanganan otomatis yang cepat saat terjadi kebakaran.
Mematikan Mesin Produksi Otomatis Saat Alarm Aktif
Saat terjadi kebakaran, orang akan cenderung panik sehingga mesin pabrik yang masih memproduksi barang akan rentan ditinggalkan. Anda bisa menghubungkan sistem fire alarm dengan mesin produksi sehingga saat alarm aktif, mesin bisa berhenti beroperasi secara otomatis.
Menutup Ventilasi (HVAC) untuk Mencegah Penyebaran Asap
Untuk kelancaran evakuasi dan mencegah gas berbahaya tersebar ke seluruh area pabrik dengan cepat, Anda perlu menyambungkan sistem ventilasi (HVAC) dengan sistem fire alarm. Hal ini juga penting dilakukan untuk mengurangi risiko kerusakan pada aset atau barang penting lainnya akibat asap panas.
Mengaktifkan Sistem Pemadam Gas Secara Otomatis
Jika pabrik Anda memiliki ruangan sensitif seperti laboratorium produk atau server, maka memasang pemadam gas akan sangat membantu pemadaman secara otomatis tanpa bantuan manusia. Selanjutnya, Anda perlu mengintegrasikannya dengan sistem fire alarm agar pemadam gas bisa langsung aktif seketika ada pemicu kebakaran.
Merancang Matriks “Cause & Effect” untuk Fasilitas Anda
Untuk performance yang optimal saat terjadi kebakaran, Anda perlu mengidentifikasi setiap input atau penyebab seperti detektor asap yang terpicu asap kebakaran, serta output atau dampak dari dari input seperti alarm yang berbunyi.
Output lain yang perlu diidentifikasi juga adalah sistem pabrik, misalnya ventilasi yang otomatis mati saat detektor asap terkena trigger. Setelah data didapat, Anda perlu memetakan setiap sebab beserta akibatnya dalam satu sistem yang dapat menciptakan respons terprediksi dan andal saat terjadi kebakaran.
Tahap selanjutnya yaitu melakukan fire alarm testing setiap tahun terhadap sistem yang berjalan. Nah, untuk melakukan ini secara presisi, Anda perlu menyewa jasa dari ahlinya yaitu fire engineer. Mereka akan melakukan kalkulasi secara akurat menggunakan matriks cause effect dalam perancangan desain sistem proteksi kebakaran.
Seperti Lumeshield, kami menggunakan pendekatan data-driven dalam setiap perancangan fire protection system design, tak terkecuali memasukkan matriks cause effect untuk menghasilkan sistem fire safety yang andal dan sesuai standar keamanan yang berlaku.
Kami telah berpengalaman lebih dari 10 tahun serta mengantongi sertifikat profesional dari BNSP, LPJK, dan workshop FM Global, menegaskan expertise kami dalam membantu fasilitas Anda memiliki sistem fire protection yang terintegrasi melalui desain terpadu.
Tidak hanya akurasi sesuai standar, kami juga mengutamakan keselamatan jiwa di setiap desain yang dirancang, memastikan desain kami minim risiko dari segi finansial maupun nyawa. Jika kami yang Anda cari, segera hubungi kami untuk bekerja sama!