Sistem pemadam api ruang trafo (Sumber: FirePro.)

Mengenal Sistem Pemadam Api Ruang Trafo

Mengenal sistem pemadam api ruang trafo menjadi hal penting bagi setiap pengelola fasilitas untuk memastikan perlindungan yang optimal. Pasalnya, di sinilah proses distribusi daya listrik berlangsung. Jika terjadi sampai terjadi kebakaran, dampaknya akan sangat besar terhadap operasional dan keselamatan.

Berbeda dari area lain, ruang trafo memiliki karakteristik dan risiko kebakaran yang unik. Kombinasi keberadaan minyak isolasi, panas tinggi, serta peralatan bertegangan listrik di ruangan yang sama membuatnya harus memiliki desain sistem pemadam kebakaran khusus.

Melalui artikel ini, kami akan membahas secara lengkap tentang jenis-jenis sistem pemadam api ruang trafo dan cara kerjanya. Selain itu, Anda juga perlu mengetahui pentingnya mendesain sistem yang melibatkan fire engineer profesional.

Risiko Unik Kebakaran di Ruang Penuh Peralatan Listrik Tegangan Tinggi

Sebagai ruangan yang dipenuhi oleh peralatan listrik bertegangan tinggi, ruang trafo memiliki risiko kebakaran yang cukup unik. Penyebabnya bisa berasal dari faktor teknis atau material yang sangat spesifik.

Risiko yang paling menghantui sebuah ruang trafo, termasuk yang sedang anda kelola, adalah kegagalan isolasi. Kondisi ini terjadi ketika panas berlebih muncul akibat arus pendek yang membuat suhu lilitan meningkat secara drastis. Akhirnya, bahan isolasi dan minyak pendingin bisa terbakar dan memicu reaksi berantai kebakaran yang sulit dikendalikan.

Di sisi lain, arus pendek yang terjadi tiba-tiba juga dapat menghasilkan panas dan gaya mekanis tinggi. Peristiwa ini bisa berujung merusak komponen trafo dan menyebabkan kebakaran. Api berpotensi menyebar lebih cepat karena ruangan dipenuhi oleh peralatan listrik bertegangan tinggi.

Mengapa Air adalah Pilihan Terburuk di Area Ini?

Tegangan minyak isolator pada trafo bisa menurun drastis jika tercemar oleh air. Selain itu, air dapat menyebabkan korosi pada komponen logam seperti tembaga dan besi yang ada di dalam trafo. Tentu hal ini berbahaya karena mempercepat kerusakan dan meningkatkan risiko kegagalan fungsional trafo.

Intinya, ruang trafo dan air adalah dua elemen yang seharusnya tidak berada di satu tempat. Kehadiran air atau kelembapan yang masuk ke dalam ruang trafo akan menurunkan kekuatan isolasi minyak dan belitan trafo. Jika sampai terjadi, risiko korsleting bisa saja tak terhindarkan.

Perbandingan Sistem Pemadam Api Ruang Trafo yang Sesuai

Pemilihan sistem pemadam api ruang trafo hendaknya mempertimbangkan efektivitas pemadaman, dampak pada peralatan listrik, dan aspek keselamatan manusia. Anda bisa menghubungi kami untuk mendesain sistem pemadam api yang ditangani langsung oleh ahlinya agar keamanannya terjamin dalam jangka panjang. 

Namun, sebelum itu Anda perlu mengenal tiga sistem yang umum digunakan untuk ruang trafo. Mari simak keunggulan dan kelemahannya masing-masing.

1. CO2 System

Sistem pemadam api ruang trafo - CO2 System (Sumber: Reliable Fire & Security)
Sistem pemadam api ruang trafo – CO2 System (Sumber: Reliable Fire & Security)

CO2 (karbon dioksida) System banyak digunakan untuk proteksi ruang peralatan listrik, termasuk ruang trafo. Sistem ini dapat diinstal dengan biaya relatif lebih murah dan biaya isi ulang gas CO2 yang juga ekonomis.

Keunggulan CO2 System antara lain:

  1. CO2 efektif memadamkan api dengan cara mengurangi kadar oksigen di ruang kebakaran sehingga api tidak dapat berkobar (metode pengusiran oksigen) dan mendinginkan sumber panas secara simultan.
  2. Gas CO2 bersifat non-konduktif, sehingga aman digunakan di sekitar peralatan listrik tanpa merusak komponen elektronik dan mekanik di dalamnya.
  3. CO2 tidak meninggalkan residu saat digunakan, sehingga tidak menyebabkan kerusakan atau kontaminasi lanjutan pada peralatan yang diproteksi.
  4. Pemadaman dengan CO2 bisa otomatis melalui sistem deteksi dini suhu, menjadikan respons pemadaman cepat.
  5. Cocok untuk perlindungan total flooding system di ruang tertutup seperti ruang trafo, ruang generator, dan ruang panel listrik.

Akan tetapi, sistem ini juga tak terlepas dari beberapa kelemahan, terutama untuk manusia di sekitarnya. CO2 yang dilepaskan dalam ruangan tertutup dapat menyebabkan kekurangan oksigen (hipoksia) karena fungsinya memang menurunkan kadar oksigen. Jika kadar paparan CO2 tinggi, hal ini bisa mengakibatkan sesak napas, kehilangan kesadaran, bahkan kematian jika tidak ada ventilasi dan evakuasi cepat. 

Oleh karena itu, penting untuk merancang sistem peringatan otomatis (alarm) dan prosedur evakuasi yang ketat untuk mencegah risiko kesehatan bagi personel. Sistem ini sebaiknya hanya aktif saat ruangan kosong dan dilengkapi dengan pintu darurat serta ventilasi pemulihan udara.

2. Clean Agent (FM-200 dan Novec 1230)

Sistem pemadam api ruang trafo - Clean Agent (Sumber: Fire & Security Techniques)
Sistem pemadam api ruang trafo – Clean Agent (Sumber: Fire & Security Techniques)

FM-200 dan Novec 1230 adalah senyawa kimia sintetis yang disimpan dalam bentuk cair terkompresi dan berubah menjadi gas saat dilepaskan. Sistem pemadam Clean Agent ini adalah solusi modern dan efektif untuk melindungi peralatan listrik dan data penting dari kebakaran tanpa menimbulkan kerusakan.

Mengapa demikian? Hal ini karena keduanya sama-sama tidak meninggalkan residu maupun partikel. Novec 1230 lebih rama lingkungan karena memiliki Ozone Depletion Potential (ODP) nol dan masa tinggal di atmosfer kurang dari 5 hari. Sementara itu, FM-200 memang memiliki masa tinggal di atmosfer lebih lama, yaitu hingga 36,5 tahun. Namun, agen ini lebih efisien dalam hal kebutuhan gas pada area yang dilindungi dibanding Novec 1230.

Berbeda dengan CO2 System, Clean Agent jauh lebih aman untuk digunakan di area yang dihuni manusia karena konsentrasi pengoperasian berada di bawah tingkat bahaya. Kedua agen tersebut tidak mengurangi kadar oksigen di udara. Namun, deteksi dini dan sistem pemantauan tetap diperlukan untuk memastikan pelepasan agen dalam kondisi ruangan kosong demi keselamatan.

3. Water Mist System (Teknologi Kabut Air)

Sistem pemadam api ruang trafo - Water Mist System (Sumber: Precision Fire Protection)
Sistem pemadam api ruang trafo – Water Mist System (Sumber: Precision Fire Protection)

Water Mist System atau teknologi kabut air adalah sistem pemadam kebakaran canggih yang menggunakan air dalam bentuk kabut halus dengan ukuran partikel sangat kecil (biasanya kurang dari 1000 mikrometer).

Sistem ini dilengkapi dengan detektor panas, asap, atau detektor asap laser dengan sensitivitas tinggi yang secara otomatis mendeteksi tanda-tanda kebakaran. Begitu terdeteksi, sistem kontrol mengaktifkan katup pembuka secara mekanis, hidrolik, pneumatik, atau elektrik untuk mengalirkan air ke nozel water mist.

Water mist system sangat cocok menjadi sistem pemadam api ruang trafo yang membutuhkan perlindungan api namun tidak boleh terkena genangan air. Kabut air halus akan menyerap panas api serta menurunkan suhu di area kebakaran hingga di bawah titik nyala sehingga api lama-kelamaan padam. Beberapa sistem terkadang menambahkan bahan kimia aditif untuk mempercepat pemadaman dengan mengganggu reaksi kimia api.

Mendesain Sistem Deteksi & Supresi Otomatis untuk Area Kritis Tanpa Operator

Mendesain sistem deteksi dan supresi otomatis untuk area kritis tanpa operator perlu melibatkan beberapa komponen kunci agar sistem dapat bekerja cepat, akurat, dan tanpa intervensi manusia. Berikut langkah dan elemen penting dalam desain tersebut berdasarkan praktik dan penelitian terkini.

1. Memilih Sensor Deteksi yang Tepat

Gunakan kombinasi sensor asap, api (flame detector), suhu, dan gas yang sensitif untuk mendeteksi tanda awal kebakaran dengan akurasi tinggi. Sensor modern dilengkapi teknologi seperti UV/IR dan High Sensitivity Smoke Detection (HSSD). Selain itu, sensor harus sensitif, cepat merespons, dan tahan terhadap gangguan lingkungan seperti debu atau suhu ekstrem.

2. Integrasi dengan Sistem Kontrol Otomatis

Sensor harus terhubung ke sistem kontrol berbasis mikrokontroler atau PLC yang memproses data secara real-time. Ketika sinyal bahaya terdeteksi dan mencapai ambang batas, sistem secara otomatis mengaktifkan alarm dan mekanisme supresi.

3. Sistem Supresi Otomatis

Sistem secara otomatis mengaktifkan alat pemadam kebakaran seperti CO2, FM-200, Novec 1230, water mist, atau sprinkler sesuai kebutuhan area. Aktuator juga mengontrol isolasi area, ventilasi, dan akses keluar-masuk.

4. Notifikasi Jarak Jauh

Hubungkan sistem dengan IoT atau komunikasi untuk mengirim notifikasi penting ke pusat kontrol melalui SMS, aplikasi, email, atau platform komunikasi lain. Hal ini memungkinkan respons cepat dari tim pengendalian meskipun tanpa operator langsung di lokasi.

5. Pengujian, Kalibrasi, dan Perawatan Berkala

Untuk menjaga keandalan, kalibrasi dan pengujian rutin sistem perlu dilakukan agar sensor dan aktuator tetap berfungsi optimal. Perawatan berkala bertujuan untuk memperpanjang umur sistem dan mencegah kegagalan fungsi.

Mengapa Fire Engineer Profesional Harus Dilibatkan?

Fire engineer memiliki keahlian dalam melakukan analisis risiko kebakaran, menentukan level proteksi yang tepat, dan menyesuaikan desain sistem dengan kondisi spesifik area kritis agar efektif dan efisien.

Oleh karena itu, fire engineer profesional perlu dilibatkan dalam proses mendesain sistem pemadam api ruang trafo Anda. Tujuannya adalah untuk memastikan teknologi dan metode supresi yang digunakan memenuhi standar keselamatan, misalnya NFPA, FM Global, dan SNI.

Di Lumeshield, kami memiliki tim fire engineer yang berpengalaman dalam merancang desain fire protection system yang presisi dan sesuai kebutuhan safety bisnis. Dengan jasa Fire Protection System Design kami, Anda pasti akan dibantu dalam memfasilitasi integrasi sistem deteksi, supresi, dan kontrol keamanan lain agar sistem pemadam api ruang trafo bisa bekerja secara sinergis.

Fire safety merupakan aspek krusial untuk mencegah kerugian bisnis akibat kebakaran, terutama di ruang trafo yang berisiko tinggi. Hubungi kami sekarang juga sebelum semuanya terlambat!

Share this article!